Kenali Gejala dan Penyebab Keringat Dingin

Tahukah Anda jika penyebab keringat dingin maupun gejala yang menyertainya berbeda dengan saat berkeringat biasa? Keringat dingin sering dikaitkan dengan adanya ketakutan atau suatu ancaman yang ada.

Tubuh manusia mempunyai jutaan kelenjar keringat yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Kelenjar keringat ini terdapat dua jenis, yaitu kelenjar eccrine dan apokrin.

Keringat tubuh biasanya keluar saat melakukan aktivitas fisik, terpapar panas, ataupun saat suhu tubuh meningkat. Keluarnya keringat merupakan reaksi alami tubuh sebagai pendingin dalam mengendalikan suhu tubuhnya.

penyebab keringat dingin

Berbeda dengan keringat normal, keringat dingin tidak keluar karena kegiatan olahraga maupun suhu tinggi. Juga bukan jenis keringat malam saat tidur. Penyebab keringat dingin biasanya berkaitan dengan adanya kondisi medis tertentu.

Penyebab Keringat Dingin dan Gejala yang Menyertainya

Keringat dingin merupakan respon tubuh karena adanya ancaman yang memicu stres. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja. Berikut ini berbagai faktor yang bisa menyebabkan keluarnya keringat dingin yang sebaiknya diwaspadai.

1. Tekanan Stres

Kondisi psikologis seperti kecemasan atau tekanan stres juga bisa menjadi penyebab keringat dingin. Seperti stres akibat pekerjaan kantor atau tugas sekolah. Kondisi ini sering merupakan serangan panik yang memicu keringat dingin.

Gejala yang biasanya menyertai antara lain detak jantung yang meningkat, nafas sesak dan cepat, otot tegang, hingga muntah. Tak jarang stres juga memicu perilaku yang tidak terkendali.

2. Kondisi Syok

Penyebab keringat dingin juga bisa karena syok atau cedera parah. Rasa sakit yang sangat akibat kecelakaan atau cedera parah akan menyebabkan bagian tubuh kekurangan oksigen. Gejalanya detak jantung meningkat, tubuh lemah, pusing, atau muntah.

3. Sedang Pengobatan

Proses pengobatan yang sedang dijalani juga bisa memicu efek samping dengan keluarnya keringat dingin. Seperti konsumsi obat antidepresan, obat kemoterapi, obat penghilang nyeri, ataupun obat antibiotik.

4. Hipoksia

Kondisi hipoksia atau tubuh yang kekurangan oksigen juga bisa menyebabkan keluarnya keringat dingin. Kondisi ini bisa terjadi karena keracunan, cedera atau luka, berada di kawasan tinggi, maupun terhalangnya saluran pernafasan.

5. Serangan Infeksi

Peradangan yang terjadi akibat infeksi juga bisa menjadi penyebab keringat dingin. Terjadi penggumpalan darah atau sepsis juga bisa menyebabkan darah kekurangan oksigen. Gejalanya tubuh menggigil, sesak napas, atau pingsan.

6. Menopause

Menopause juga bisa menyebabkan keluarnya keringat dingin. Kondisi ini terjadi karena terhentinya siklus menstruasi. Gejala lain yang menyertai seperti emosi yang labil, gangguan tidur, hingga berat badan yang bertambah.

7. Vertigo dan Migrain

Vertigo dan migran juga sering menjadi penyebab keringat dingin keluar. Rasa sakit yang sangat pada kepala ini umumnya diikuti gejala pandangan kabur, mata kedutan, mual, hilangnya keseimbangan, hingga mati rasa.

8. Hipotensi

Hipotensi atau tekanan darah juga bisa memicu keluarnya keringat dingin. Apalagi jika tubuh mengalami kekurangan oksigen. Gejala ini biasanya disertai mual, lelah, pandangan kabur, pusing, hingga pingsan.

9. Hipertiroid

Terganggunya metabolisme tubuh akibat hipertiroid juga bisa menjadi penyebab keringat dingin. Produksi hormon tiroksin yang berlebihan akan menimbulkan jantung berdebar, rasa cemas, kesulitan tidur, hingga tangan gemetaran.

10. Serangan Jantung

Keluarnya keringat dingin juga bisa merupakan gejala serangan jantung. Terjadinya penyumbatan di arteri akan menyebabkan jantung kekurangan oksigen. Kondisi ini biasanya diikuti dada sakit, sesak napas, wajah pucat, hingga pingsan.

Itulah berbagai faktor penyebab keringat dingin yang sebaiknya dikenali dan diwaspadai. Selain keluarnya keringan dingin, kondisi ini biasanya juga diikuti dengan sejumlah gejala medis yang sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.